Keris Diponegoro Bukan Nogo Siluman, ini faktanya…
Keris Pengeran Diponegoro yang dibawa pulang dari Belanda ke Indonesia menjadi perdebatan. Tim verifikasi yang melibatkan sejarawan UGM menyatakan bahwa keris tersebut merupakan keris Nogo Siluman.
Belakangan, Fadli Zon yang merupakan Ketua Umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) mengatakan bahwa keris itu adalah Nogo Rojo.
Namun, hal berbeda justru disampaikan oleh Ketua Lar Gangsir, komunitas pecinta keris di Yogyakarta, Nilo Suseno. Menurut dia, keris yang pulang ke Indonesia itu adalah Nogo Sosro. Lalu apa perbedaannya?
Nogo Siluman
Untuk mengetahui apakah keris tersebut Nogo Siluman atau bukan, menurut Nilo sangat mudah. Keris Nogo Siluman memiliki dhapur berbentuk naga tanpa badan. Naga tersebut hanya sebatas leher tanpa ada bagian tubuh yang menjalar ke ujung keris.
“Kalau menurut pengetahuan kami berdasarkan ciri fisik yang ada, pakem perkerisan yang ada atau yang diyakini kalangan perkerisan (keris dari Belanda itu) adalah Nogo Sosro,” kata Nilo di Kafe Pas Podjok, Sewon, Kabupaten Bantul, Rabu (11/3).
“Perbedaannya pada tubuhnya. Keris Nogo Siluman itu adalah nogo atau ular tapi hanya kepala atau leher sedikit. Terus badannya hilang tidak ada ekornya,” kata dia.
Nilo kemudian membawa bukti keris Nogo Siluman dan Nogo Sosro. Dari segi fisik keris Diponegoro yang dikembalikan Belanda mirip dengan keris Nogo Sosro yang dia punya.
Selain itu, dia juga menunjukkan bentuk keris Nogo Siluman miliknya.
Nogo Rojo dan Nogo Sosro
Lalu apa bedanya dengan Nogo Rojo yang disebut Fadli Zon? Nilo menjelaskan dari pengamatannya keris tersebut merupakan Nogo Sosro dilihat dari bentuk mahkotanya.