Membedakan Keris Asli atau Replika Ada ‘Ilmunya’, Seperti Apa?
Tak semua orang bisa membedakan mana keris asli dan mana keris replika, bahkan palsu. Menurut salah satu kolektor keris, membedakan keris asli atau replika memang ada ‘ilmunya’.
Hal ini diungkapkan Nurjianto, seorang kolektor senjata pusaka dari Yogyakarta. Ia baru saja memamerkan dua koleksi keris miliknya yang bernilai miliaran Rupiah di Blitar.
“Semua ada dasar keilmuannya. Saya juga sebagai pembina empu (pembuat) keris saat ini,” tuturnya saat berbincang dengan ‘Keilmuan’ pria berusia 34 tahun itu tentu tak diragukan lagi, sebab dua dari keris koleksinya bernilai miliaran Rupiah. Yang satu keris Kiai Sabuk Inten diyakini sebagai pusaka asli Majapahit.
“Secara historis, pemegang keris ini adalah keturunan raja-raja Majapahit,” jelasnya.
Nurjianto pun mengungkapkan memang ada metode yang digunakan seorang kolektor atau pecinta senjata pusaka untuk membedakan keris lama dan baru.
“Pertama, dari ciri-ciri bentuknya. Dari ciri materialnya dan dari teknik tempanya,” paparnya.
Ia menambahkan itulah sebabnya keris juga sering disebut sebagai ‘tosan aji’ yang berarti besi yang dimuliakan.
Untuk materialnya sendiri, Nurjianto menegaskan jika keris yang asli merupakan perpaduan tempaan inti bijih besi yaitu baja dan batu meteor yang mengandung nikel serta titanium.
“Tapi bukan meteor yang kita ambil dari langit ya, melainkan meteor yang telah jatuh ke bumi,” terangnya.
Untuk memberikan jaminan atas keaslian sebuah keris, paguyuban pelestari keris bisa mengeluarkan sertifikat khusus untuk mereka yang memahami ‘ilmu’ melihat keris.
Lalu akan dimaharkan (ditukar uang, red) berapa jika dua koleksinya itu diminati? “Belum, saya belum lepas. Saya ini pelestari dan kolektor pusaka,” tuturnya mantap sembari tertawa.